Powered By Blogger

Selasa, 22 Februari 2011

cerpen- Bertepuk sebelah tangan


Nisya,.. adalah satu nama yg tak akan pernah aku lupa di saat-saat malam menyelimuti ku dengan hening yg amat mengharukan.
Nisya adalah satu nama yg aku rindukan
Nisya adalah satu nama yg membuat aku berkata banyak atas perbedaan pada dirinya.
Nisya adalah satu nama yg aku cintai tuk selamanya.
Di hati,di pikiran,di benak ku terdapat banyak ungkapan rasa tentang nisya, tentang semuanya yg membuat aku tak bisa mengelak dari rasa yg selama ini ku pendam. Matanya bening seperti sebening embunan di pagi hari?
Senyumnya setulus kasih ibu yg sepanjang masa menemani?
Hatinya ,.. ya hati nya yg membuat aku mencintainya terlalu dalam!
Ada banyak untaian kata tentang sosoknya yang memiliki arti khusus untuk ku. Tak tahu bagaimana awalnya perasaan ini ada? Karna aku dan nisya adalah adik kakak yg sudah lama menjalin persaudaraan dari semasa kecil yg indah dalam mengukir kenangan.
Kita tak pernah terpisah, selalu bersama, selalu mencoba membicarakan sesuatu dengan berpikir kritis. Hal itu yg membuat aku sulit tuk melupakan perasaan ini. Kira-kira sudah 2 tahun aku menyimpan dengan rapi setiap kata dan ungkapan perasaan ku serta aku rela mengubur rasa itu hanya untuk sekedar menjaga janji ku pada nisya untuk tidak jatuh cinta padanya. Entah rasanya begitu indah atas rasa ini namun sulit ku utarakan bagaimana rasa ini bersemi indah di lubuk hati.
Aku akan merasa orang paling bahagia saat nisya bilang aku kakak terbaiknya, aku akan merasa terbang seperti merpati putih ketika nisya manja kepadaku layak nya seorang adik pada kakaknya, dan aku akan merasa sempurna ketika bisa melihat dengan dekat akan tatapan mata nya dan senyum mungilnya yang slalu tersimpan di memori ku. Aku tahu ini semua perasaan jatuh cinta dimana air mata dan tawa melebur menjadi satu lalu mengukir suatu harap dalam sayap hati yang akan mengembang ketika yakin tuk mengungkapkan nya secara nyata di hadapan sang pujaan hati.. biarlah ku ukir rasa ini hingga nanti ia kan tahu dengan sendirinya betapa aku mencintainya.
Nisya selalu mengungkapkan apa saja yang ia rasa. Ya dia selalu menceritakan pada ku dengan mendeskripsikan keseluruhan perasaan hatinya, ketika ia memiliki sesuatu yang berbeda.
Senyum dan air mata nya telah menjadi sesuatu wadah dalam hidup ku untuk mengetahui,memahami,dan mengerti kepribadiannya, berharap aku bisa mencintainya dengan sederhana namun memiliki pengertian yg sempurna. Aku layaknya bendungan yang tak kan runtuh meski di terpa badai , aku mendengarkan semua keluhannya atau pun kisah bahagia yg ia miliki tanpa lelah dan gundah namun sayang nisya tak pernah tahu bagaimana perasaan ku saat ia menceritakan hal indah namun bukan atas diri ku. Entahlah terkadang jua aku merasa salah karna perasaan ku yang tak menentu diantara harus membisu atau pun bersua kepadanya tentang rasa.
Hari ini aku libur nisya pun begitu,..setiap hari libur nisya menyempatkan waktu untuk bertemu dengan ku walau sekedar untuk menegur ku. Namun sudah sebulan ini ia sibuk dengan aktifitas nya sebagai mahasiswi jurusan sastra. Saat ini aku termenung memikirkan nya, membuat pertanyaan tuk mencari kabar tentangnya? Tiba-tiba hp ku berbunyi benar saja ada sms dari nisya ternyata.
“kk? J
“ia pa de?” ,balasku
“kk,… mw bantuin de2 g?? please I need you brother
Hmm baru kali ini nisya bilang “I need you” sama kakaknya,..itu membuat ku girang tak terkira? hahh ada saja hal yg membuat aku ke ge-er an .
“anything I will do for you” ,balas ku (so sweet ^_^’)
“aku butuh kakak tuk bantu aku cari bahan mengerjakan paper”
“uhm buat paper lagi ya? Oke deh,.. tp kapan mau cari bahan nya??”
“bsk bsa g?jam 10 di toko buku miracles ,..aku tunggu yah ka,. Thnk’s ;-)
“you’re welcome sister”
“Yes!! ni kesempatan ku lagi tuk lebih dekat dengan nisya ada waktu bersama walau cari bahan buat paper nya tapi ga apa,.. apa pun itu aku lakukan tuk nisya”, gumam ku riang.
Hari keberuntungan ku pun tiba, setelah selama sebulan sibuk dengan berbagai tugas ku untuk kali ini aku bisa menghabiskan waktu bersama nisya. Aku pun mempersiapkan diri untuk bertemu dengan nisya , setengah jam pun berlalu sekedar tuk menyiapkan penampilan terbaik demi bertemu sang pujaan. “it’s time go to miracles book store?!” baru saja aku mengucapkan kalimat tersebut tiba-tiba bi inah memangil,..
“den,.. den tunggu sebentar den?”, triak bibi sambil berjalan terpogoh-pogoh ,maklumlah di umur nya yg mulai memasuki usia lanjut cukup sulit untuk bergerak cepat.
“ia ada apa bi?”,jawab ku menyambutnya riang serta berharap semoga ia tak memberi ku tugas mengantar nya kepasar.
“ummmh maaf den saya di suruh nyonya bli ikan asin sama bahan sayur asem untuk makan malam?”,ujar bibi sambil mengulum bibirnya.
“hahh?? Ke pasar?? Emang ibu ga tau saya mau pergi hari ini??”, keluh ku ketus.
“ia tahu si den tapi kata ibu biar cepet nyampenya?kan bapak mesen untuk makan malam mau nya sayur asem sama ikan asin?”,jawab bibi dengan nada merendah.
“ia udah ayu deh langsung?”, dengan sikatan aku mengantar bibi ke pasar.
Hanya butuh waktu setengah jam namun itu pun sudah membuat aku telat untuk on time seperti janji ku pada nisya karna dari tadi sudah ada tiga panggilan tak terjawab darinya yg tak sempat aku jawab.
Sesampainya di toko buku aku pun mencari-cari nisya?? “hmm dmn ya dia?biasanya ada di tempat kumpulan buku sastra??”. Aku berjalan mengelilingi buku-buku yg terpajang rapi di rak nya masing-masing,.. psikologi ya di tempat buku yg ada di tempat kumpulan psikologi diantara jua buku untuk komputerisasi. Dugaan ku benar nisya ada di antara barisan buku psikologi dan buku computer,.? Tapi??
“Kk? Lama bangeeeeeeeeet?? Huhh”,nisya menyapa ku dengan manjanya.
“hehe ia maaf de tadi si bibi minta anter ke pasar dlu jadi kk telat maaf ya?jgn cemberut gt nanti cepet tua?eh bukan nya emang tua ya?”,jawab ku dengan sedikit guyonan yang membuat nisya makin cemberut.
“hewh kk mah gituuuhhh? Ngambeek ah de2??”,jawabnya dengan usaha nya untuk manja pada ku.
“yee mulai tuuh ngambeek manja ala dd nisya yg mengemaskan?”,balas ku membelai rambut nya.
Nisya pun memberikan senyuman mungilnya,senyuman yg lama tak menyapa ku? Senyuman yg slalu aku rindukan.
Usai mencari buku aku dan nisya menuju food court ,..
“Kk? Dd mw beli es cream??”,pinta nisya.
“ia trus pa agy ma sekalian makan ya de kan udah jam makan siang nih” nisya pun mengangguk, aku mengantri dengannya. Setelah mengantri aku dan nisya mencari tempat duduk dan suasana yg pas untuk makan,.. karna food court sudah hampir penuh dengan orang-orang.
“akhirnya aku punya waktu juga untuk jalan sama kakak? Hummh kuliah buat aku sibuk dengan kegiatan yg padat merayap?”,ujar nisya memulai topic sedangkan aku sambil menikmati makan siang.
“hmm ia kk jg senang hari ini bisa jalan sama kamu? Udah lama ya kita ga jalan bareng?”,jawabku singkat.
“ia udah lama banget ka? Hmm gimana besok kk anter aku ke kampus besok aku masuk pagi ka?? Mau ya kaa??” pinta nisya manja.
Tentunya tak usah di tanya aku akan senang hati menjemput dia ,.. ?
Ia besok kk jemput kamu ya?? Balas ku dengan senyum.
Acara jalan-jalan hari ini pun berjalan lancar?? Sangat lancar? Hmm aku tak sabar untuk menanti esok,.. saat memboncengnya menuju kampus.
Esok tiba hari yg di nanti dengan pasti datang cerah nya hari ini bukan main sangat cerah semoga pertanda akan keberuntungan yg berpihak pada ku. . . aku menuju kerumah nisya namun sudah ada motor yang parkir di halaman rumah nisya. Aku merasa penasaran dan menanti dari kejauhan ketika nisya keluar dari rumah nya aku menemuinya.
“de yuk kita berangkat?”,sapa ku tersenyum.
Nisya diam sejenak..,
“mmh ka kenalin ini kiki. Pacar aku? Sebenarnya aku mau cerita ke kaka kemarin tapi aku pikir lebih baik aku mengenalkannya langsung kebetulan kiki jg punya hobbi sama dengan kk mungkin bisa joint di komunitas yg kk buat?”, terang nisya yg menjelaskan dengan detail.
Aku tertunduk malu? Tertunduk ternyata ia telah di miliki oleh yg lain? Aku tertunduk dalam diam yg senyap.. seakan ingin menembus kedalam dunia alam bawah sadar. Tidakkah ia merasa jika aku sangat terkejut menerimanya pengakuannya?? Aku tak kuasa membendung sakit ini,.. aku meninggalkan nisya tanpa menjawab apa saja yg ia ceritakan lalu mengendarai motor dengan kecepatan 80 kilo meters. Aku memutuskan untuk kembali kerumah ,.. masuk kedalam kamar dan menjatuhkan diri ku di atas tempat tidur ku.
Haruskah selalu seperti ini?? Merasa iba karna tak dapat bersua? Haruskah selalu menjadi diam saat ia menemukan bahagia namun bukan dari aku? Ya tuhan aku harus bagai mana?? Sungguh sakit perasaan ini tiba-tiba menjadi luka.
“tok tok tok? Den ada de nisya datang?”,ujar bi inah.
Hahh?nisya? bilang aja bi aku butuh waktu untuk sendiri??”
Butuh waktu untuk sendiri?? Maksud kk apa??
Haa? Nisya? Ia sudah ada di depan pintu kamar ku,..
“Aku tahu seharusnya aku pergi sama kk tapi tiba-tiba aja kiki udah ada di depan??”,ujar nisya dengan nada melembut.
“ya ga apa?”,jawab ku ketus.
“pasti bĂȘte deh ?? maaf ya ka aku ga maksud??akuu,..”
“aku apa?? Haahh kamu ga tau kan apa yg slama ini kk rasakan ga tau kan apa yg tersimpan selama 2 tahun ini??”, balas ku emosi
“selama 2 tahun?? Maksud kk apa aku semakin tidak mengerti??”,nisya kebingungan.
Tak ku sadari bahwa terungkap sudah keluhan ku padanya,.. aku hanya diam termenung?
“jawab ka jelasin sama dede kaaa jawabb??”,teriak nisya kesal.
“hmmm (menhela nafas) selama 2 tahun ini kk punya perasaan untuk kamu? Kk cinta ma de??”,ujar ku menunduk.
Nisya pun heran dan menatap ku dengan tak menyangka karna aku melanggar janji ku untuk tidak jatuh cinta kepada nya.
“2 tahun ka?? Aku ga nyangka kk melanggar janji kk sama aku?aku ga bisa ka,.. ga bisa seperti ini!!?”,jawab nisya kecewa berlalu dr hadapan ku.
Mungkin itu yg terakhir? Dan kata terakhir darinya setelah aku mengungkap kan semuanya tak ada sedikit pun kabar darinya?? Dia benar-benar membenci ku? Membenci karna aku mencintainya? Karna ia hanya butuh sosok seorang kakak dari ku bukan kekasih tuk berbagi rasa.
“Mungkin ku takkan bisa seperti dirinya yang mampu membuat mu merasa sempurna”
“Mungkin ku takkan mampu wujud kan pinta mu”
“Membaca dan mengerti apa yg kau cari?”
“Inikah yg pantas aku dapat kan?”
“Terus tenggelam dalam kesepian kesendirian”
“Kini ku terluka kembali terluka saat menyadari cinta ku bertepuk sebelah tangan, bertepuk sebelah tangan”.
“Mencoba tuk bertahan menanti kan mu? Mengharapkanmu?”
“Meski perih yg ku rasa sakit yg tak tertahan”
Bertepuk sebelah tangan? Ya lagu itu yg slalu aku nyanyi kan untuk nya? Untuk nya yg membenci ku ,untuk nisya pemilik hati ku yg tak tersentuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar