Powered By Blogger

Minggu, 13 Februari 2011

JANGAN MENYERAH-CERPEN










Kabut pagi menyelimuti permukaan bumi yang penghuninya sedang tertidur lelap namun tidak dengan Anira saat ini ia harus menelan dalam-dalam kepedihannya atas kepergian ibunda tercinta. Iringan jenazah menghantarkan anira kepemakaman ibundanya. Wajahnya yang slalu ada dengan seutas senyumannya yang mungil kini dengan terpaksa meredam seakan tak ada lagi senyuman mungilnya untuk hari ini,tatapan matanya pun amat sayu,ya..matanya tak sedikitpun berbicara tentang kebahagiaannya di masa lalu bersama ibunda tercinta. Hatinya hanya bisa menangis dengan amat lirih menyentuh dinding hati yang kian rapuh terhempas oleh kepergian ibundanya hari ini…
“ibu,jika nanti sudah waktunya tuk aku menyusulmu? kita pasti akan bertemu dan kembali tertawa melewati hari-hari yang indah”.ujar Anira dalam hati yang menangis tersedu-sedu.sejenak anira memandang tempat terakhir persemayaman ibunya.
“ra,kita pulang yuk?sekarang sudah hampir siang?”,ajak ariya.
“(masih termenung menatap batu nisan ibunya dengan lesu),Ariya pulang duluan aja,Anira masih ingin disini menemani ibu??”,jawab anira lembut.
“hmmm,anira kamu gak boleh gitu?cobalah tersenyum anira?maka ibu mu jua akan bahagia disana??”,ujar Ariya sambil menepuk pundak anira.
Anira pun berubah fikirannya ia mengikuti saran ariya tuk mencoba tersenyum walau kini hatinya kian lemah karna separuh dari jiwanya terhempas oleh ketiadaan hati ibundanya saat ini hanya ariya satu-satunya sahabat yang menjadi keluarganya yang terakhir.di perjalanan menuju rumah ariya mengajaknya berbincang-bincang,..tuk sekedar melepas sedikit kekacauan dihatinya.
“Anira,kamu boleh kok tinggal di sebelah kontrakkan aku”,saran ariya.
“Ga usah ariya makasih! lagian anira juga nggak punya uang untuk bayar sewa kontrakkannya..,anira lebih baik tingal dirumah anira aja!?walau sering bocor kalo hujan dan sering rubuh kalo ada angin kencang tapi itu tetap rumah terindah untuk anira karna selama 18 tahun sudah banyak kenangan yang tersimpan disana”,jawab anira merendah dengan senyuman kecilnya.
“Iya ariya juga ngerti kok,tapi untuk hari ini anira menginap dirumah ariya dulu yah?biar aman”,ujar ariya menasihati.
Anira pun mau untuk menginap dirumah ariya tuk malam ini. Tiba dirumah ariya anira tiba-tiba merasa pusing dan ia terjatuh karna pingsan,ariya pun kaget dan dengan segera menggendong anira ke kamar. “anira,…kasihan sekali kamu??aku janji anira sampai kapan pun aku akan selalu ada disamping kamu tuk melindungi kamu..,karna aku menyayangi kamu anira!?”,gumam ariya yang sejenak menatap anira dengan harapannya.
Malam yang hening menghempaskan dedaunan yang terjatuh karna suara malam yang membuatnya lemah namun pagi datang untuk mengubahnya menjadi suatu senyuman tuk mengawali hari yang baru. Waktu menunjukan pukul 05.00 pagi,azan berkumandang melafadzkan ajakan yang membawa suara indahnya mengajak para penghuni yang tertidur tuk bangun dan bergegas mengambil wudhu tuk sejenak mengucapkan syukur atas nafas yang masih bernaung serta nikmat yang telah diberikannya di hari yang lalu dan meminta agar allah memberikan lagi nikmat dan rejekinya untuk kehidupan yang lebih baik lagi di hari yang akan di jalani dengan keikhlasan. Anira mencoba tersenyum dipagi ini tuk sekedar pelepas haru yang menyita senyumnya,…
“ya allah aku minta lindungilah bunda ku di sana,dan tolong berikan aku keikhlasan untuk kepergiannya”,ujar anira yang meneteskan air mata sisa kepedihannya.
Usai solat anira segera bergegas pergi ke terminal untuk mencari sesuap nasi di pagi hari,..seperti biasa melewati jalan setapak yang hanya mengizinkan satu orang saja yang bisa melewatinya. Namun anira slalu tersenyum jika ia melewati jalan setapak karna di ujung sana ia menanti suatu jalan raya yang bisa di lewati oleh ribuan orang tanpa harus berdesakkan dengan yang lainnya. Seperti itulah hal yang slalu di gambarkan anira atas cita-citanya yang ia mulai melalui ruang yang sempit sampai dikemudian hari ia menemukan ruang yang luas terbuka untuk mewujudkan impiannya menjadi kenyataan. Sesampainya di terminal anira tak melihat satu pun teman-temannya..,hari ini pun ia tetap semangat untuk mengamen sendiri.
“Tak ada manusia yang terlahir sempurna,jangan kau sesali segala yang telah terjadi..Kita pasti pernah dapatkan cobaan yang berat seakan hidup ini tak ada artinya lagi,…Syukuri apa yang ada hidup,adalah anugrah tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik”,anira bernyanyi dengan seutas senyumnya. Selesai menyanyi di metromini dan bus kopaja anira kembali menelusuri jalan setapak yang biasa ia lewati sejenak ia berhenti di ujung jalan tuk menghitung hasil uangnya,…
“Alhamdulillah pagi-pagi gini udah dapet 15.000”,ujar anira tersenyum sambil menghitung uangnya. Anira segera menuju warung mpok inah warung langganannya membeli sarapan. Ketika anira hendak berjalan seseorang menepuk pundaknya,..
“Heeeh,mana setoran elu??!enak aja lo!!jangan kira gw bakalan nyetop nagih duit karna iba atas kepergian ibu elu,udah cepet sini duitnya!?”,dengan paksa bang jafar mengambil uang anira namun anira mengelak dan melawan bang jafar.
“Enak aja minta!?cari dnk sendiri kaya anak kecil aja apa-apa minta!?”ujar anira meledek alhasil bang jafar mengejarnya. Anira hanya menatap matanya ke depan tanpa memperdulikan bang jafar yang mengejarnya dan berlari dengan sekuat tenaganya. Sampai di penghujung jalan anira terjatuh karna tersandung batu.
“Aduuh,yach berdarah lagi dengkul ku”,ujar anira sementara ia menenggok ke belakang ada bang jafar yang berlari ke arahnya anira terus berusaha sekuat tenaga tuk bangun tapi kakinya lemas karna tersandung.
“Haayo,mau lari kemana kamu anira!??udahlah ga usah membuang waktu kamu mana uangnya”,gertak bang jafar yang memegang kaki anira lalu merampas dengan paksa uang hasil mengamen anira.
“Hahaha,makanya jangan belagu kamu mau coba-coba lari dari bang jafar”,ujarnya senang atas penderitaan anira.
“Hey,jangan macam-macam kamu sama perempuan!!?”,gertak seseorang yang ingin membela anira.
“Heyhey,…siapa kamu berani membentak bang jafar?!mau kamu pulang tanpa bisa jalan ha!!?”,gertak bang jafar dengan menunjukkan wajahnya yang garang dan amat bengis.
“Justru kamu yang akan pulang tanpa bisa berjalan”,ujar laki-laki itu.
“Aaargh,banyak omong kamu!!?,ujar bang jafar yang memberikan pukulan keras di pipi laki-laki itu. Pertengkaran pun berlangsung ricuh hingga anira bisa bangun dan memukul bang Jafar dengan besi tua yang ada di dekatnya.Bang jafar pun terjatuh pingsan,..
“Huuuh,akhirnya dia jatuh juga!?,makasih ya udah tolongin aku tapi kamu ga seharusnya melakukan itu? Oya sepertinya aku kenal kamuuu?jangan-jangan kamuuu?Ryan dMasiv yah”,ujar anira sambil menatap laki-laki itu.
“Gak apa-apa itu tugas laki-laki tuk melindungi perempuan,..iya akuuu ryan”,jawabnya dengan pelan.
“Apppaaa kamu beneran ryan dMasiv!?waaah akhirnya aku ketemu sama ryan dMasiv!!?”,ujar anira senang karna impiannya tuk bertemu idolanya tercapai.
“Ehh,jangan kencang-kencang ngomongnya nanti kalo ada yang tahu gimana kan keadaan ku bisa terancam!?hehe terlalu didramatisir yach?”,ujarnya sambil membungkam mulut anira dengan tangannya.
“iya maaf abis aku ngefans banget sama kamu apalagi sama lagu “jangan menyerah” aku slalu inget ibuku kalau dengar lagu itu,..duh kok malah ngelamun kita kerumahku yuk nanti aku obati kamu disana”,ujar anira lesu.
“Iya wajarlah kamu sampe kaget kan aku ini vokalis paling mempesona seantero Indonesia!?By the way memang kenapa dengan ibu kamu??”,Tanya Ryan.
“Ibu ku,…ibuku sudah meninggal..,tapi satu yang bisa buat aku tersenyum yaitu pesannya pada ku “jangan menyerah”,ujar anira dengan kata terbata-bata.
“Maaf aku ga bermaksud buat kamu sedih??”,ujar Ryan sambil memeluk anira.
“Baru kemarin ibuku meninggal saat ini aku hanya sendiri dan hanya ariya sahabat yang mau berbagi dengan ku untuk sesuap nasi??”, ujar anira menangis dipelukkan Ryan.
“Aku mau kok jadi sahabat kamu?”,ujar Ryan sambil menatap anira.
“Tapii,kita kan berbeda??aku ini hanya seorang pengamen semantara kamu vokalis dMasiv yang notabennya orang terkenaldan terpandang??”,jawab anira merendah.
“Denger yach sahabat itu tidak mengenal istilah perbedaan??karna sahabat kita bisa belajar bagaimana kehidupan yang ada..,jadi sekarang aku sahabat kamu yang berjanji akan senantiasa menjadi warna di setiap waktu”,ujar Ryan menasihati.
“Makasih yach aku senang hari ini bisa bertemu kamu??”,ujar anira tersenyum dengan senyuman mungilnya.
“Justru aku yang seharusnya bilang makasih sama kamu?karna kamu aku bisa mengerti bahwa hidup ini tidaklah slalu sama?”,ujar ryan tersenyum.
“Aduuh,jam 11 aku harus balik ke tempat tadi dan manggung?duuh gimana yah aku ga tau daerah disini?!”,keluh Ryan cemas.
“Lho,kenapa kamu gak bilang dari tadi??ya udah sekarang kita berangkat aja ke tempat yang tadi!?aku tau kok jalan tercepat menuju lokasi yang tadi”,ujar anira langsung bergegas untuk mengantar Ryan menuju tempat ia manggung.Dua puluh menit berselang sampailah ke tempat dimana Ryan manggung. “makasih yah?”,ucap anira pada ryan.
“Iya sama-sama,…apa kamu mau nonton aku manggung?”,tanya Ryan.
“Tapi,…aku kan??”,Tanya anira ragu
“Udah ga usah banyak mikir!?aku nich kasih kamu baju Masivers dan nanti kamu pakai jadi kamu bisa masuk,tenang aja aku akan suruh salah satu pengurus masivers untuk nemenin kamu”,ujar Ryan. Anira mengganti bajunya dengan baju Masivers yang diberikan Ryan. “Waah aku ga nyangka bisa pakai baju masivers?padahal butuh Rp.80.000 untuk daftar jadi masivers??”,gumam anira sambil tersenyum mungil. Bersama dengan pengurus masiver yang ditunjuk Ryan tuk menemaninya memasuki ke tempat dMasiv manggung. Ryan dkk datang naik ke atas panggung dengan senyumannya dMasiv menyanyikan lagu “Jangan menyerah” untuk itu Ryan memberikan prakata sebelum menyanyikan lagu ini.
“Lagu ini khusus untuk orang-orang yang ga pernah menyerah dalam hidupnya n special hari ini dMasiv nyanyikan untuk anira yang ga pernah menyerah dalam hidupnya”,ujar ryan yang mengajak anira untuk naik ke atas panggung menyanyi bersama dMasiv. Anira hanya meneteskan air mata bahagianya dalam pelukkan Ryan. Sungguh ini menjadi hari terindah tuk anira yang takkan pernah bisa ia lupakan,…karna untuk pertama kalinya ia bisa tersenyum kembali dengan senyuman mungilnya atas hadiah impiannya yang menjadi kenyataan bisa memiliki sahabat baru yang slama ini ia impikan yaitu Ryan dMasiv…

Created by : 4rahLovingdMasiv

Don’t give up guys!!
Masiver never died…!?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar