Powered By Blogger

Minggu, 13 Februari 2011

cerpen of DIANTARA KALIAN




“Love,..Love and Love,…”

Yeah,..memang itu yang sedang aku rasakan sekarang,..sulit tuk ku utarakan betapa indahnya memiliki rasa ini,..dengan banyak hal dan ekspresi spontan yg tak pernah ku kira akan terjadi pada ku,..!? hheeh,..ini sungguh menjadi dilema?!. “I’m addicted you!” ,hanya kata itu yg terucap dari bibir ku yg tak mengekspresikan kata lain ketika Titha lewat di hadapan ku dengan sekejap sekujur tubuh ku seolah mati rasa ketika aku melihat tatapan matanya yang menatap ku dengan tatapan yang indah. “Uugh,kenapa lagi ini slalu aja seperti ini!?”,gerutu ku dalam hati. Jujur Aku memang mengaguminya dengan perasaan yang sangat dalam sampai-sampai aku rela menyimpannya begitu rapi agar tak ada satu orang pun yang mengetahuinya sebelum ia yg pertama mengetahuinya. “Oooh it’s terrifying!?”,keluh ku seraya menghela nafas yg sempat sesak. Terkadang perasaan ini sangat menyiksa batin ku tapi mau bagaimana lagi?!namanya juga cinta!?slalu aja penuh dengan ribuan pemikiran,ribuan rasa,dan ribuan ekspresi yg pastinya semua itu terjadi dari hati yang terdalam. Jelasnya aku sudah menanti terlalu lama waktu yang tepat tuk mengungkapkan isi hati ku bagaikan gunung merapi bereproduksi aktif dalam kawahnya yg sangat dalam.

Sampai aku benar-benar yakin tuk mengungkapkannya tepatnya saat jam istirahat tiba Aku menanti sampai kelas benar-benar kosong dan hanya akan ada aku dan Titha. Bisa dibilang hari ini aku beruntung karna Titha tak keluar kelas saat jam istirahat. Aku memberanikan diri berjalan dengan langkah gagah dan mebusungkan dada seraya aku yakin tuk melangkah ke arahnya. “Titha,..?”sapa ku padanya sebagai awal pembukaan (jjagh dah kaya pidato aja). “iya,..”,jawabnya dengan senyuman ramah yg menyentuh lubuk hati ku (uugh,ber-lebih-an). “Ga keluar?”Tanya ku dengan sedikit improvisasi (improvisasi??nyanyi kali da improvisasinya!?). “Lagi males aja,Kamu tumben ada apa??”Tanya Titha heran melihat ekspresi ku yang tidak karuan (Eiits,..!?ralat pengertian “ekspresi tidak karuan” alias salting abizz!? ^_^). “Aku,…engmm..”,ujar ku yang ragu tuk melanjutkan kata-kata. “Apa?kok ga jelas sih??”,tanya Titha menanti perkataan ku. “Titha,..?”,sapa seseorang yang berdiri di pintu kelas. Pandangan,perhatian Titha pun tak lagi tertuju pada ku melainkan pada Reno. Dia salah satu cover boy di sekolah ku,jangan tanya cover boy dimajalah apa wajahnya terpampang!?karna menurut ku wajahnya tak terlalu bagus tuk didaulat sebagai cover boy versi majalah. “Hmm,sebenarnya mau apa sih dia datang kesini!!?,menggangu saja!?”,gerutu ku kesal serasa Aku ingin sekali menggaruk wajahnya yang selalu menjadi daya tarik tuk tebar pesona dengan para gadis-gadis (hehe criminal skali,..?!). “Titha kita ke kantin yuk??”,ajak Reno dengan penuh percaya diri. “Hmmm,tapi Aku malas,..”,jawab Titha tak bersemangat. “Udah ayo ikut aja!?”,ajak Reno sedikit memaksa dengan menarik tangan Titha tuk ikut bersamanya. Sayangnya keberuntungan tidak berpihak pada ku. “Huft,..siaaal gagal!?”,keluh ku sambil menendang bangku,.. Titha meninggalkan aku dalam kelas yang senyap,kini hanya tinggal aku dalam diam yang berbisik semu. Aku hanya mengelus dada tuk merelakannya pergi bersama Reno. Bell berdering nyaring ditelinga ku,..seraya penghuni kelas kembali ke tempatnya masing-masing seperti anak ayam yang digiring ke kandang oleh ibunya namun saat Titha memasuki kelas pandangan ku kembali hanya tertuju padanya. “Cie,..Titha yang abis jalan sama Reno,tau deh yang udah jadian sebulan?!”,celoteh salah satu penghuni kelas. Mata ku semakin membelalak ketika aku mendengar kata-kata itu. “Cie Titha selamet yach!?”,ujar Ninda teman sebangku titha. “Suit.suit,….Priekitiew!?”
,sorak anak-anak ramai ricuh. Aku sangat tak menerimanya karna semuanya yang ku dengar adalah kenyataan,betapa pilu nya perasaan ini karna semua itu adalah benar…akhirnya aku tak mengerti tentang perasaan ku yang berubah menjadi gundah gulana,..tapi aku masih tetap bertahan dengan rasa yang aku miliki tuk Titha. “Cinta sejati butuh perjuangan”,begitu kata Kahlil Gibran. Ya aku memang harus berjuang tuk bisa memiliki titha!!?karna aku sangat mencintainya.

Waktu tak pernah berhenti berputar sampai tiba masa-masa terakhir di semester akhir ini,ujian pun telah berlangsung sebagai bagian akhir. Aku bersyukur karna aku lulus ujian namun separuh rasa ku meringis karna dengan berakhirnya masa-masa SMA berakhir pula jua waktu ku tuk bisa merebut hatinya dari Reno. Tapi aku tak akan menyerah tuk tetap menanti dan merebut titha sampai ia mejadi milik ku. Perpisahan ini memang menyedihkan..tp setidaknya aku masih bisa menatap raut wajahnya indah menyentuh hati ku,mendengar suaranya yang riang bergema ditelinga ku,melihat senyumannya yang slalu larut dalam ingatan ku. Hheeh,memang menyedihkan seperti ini!entahlah mengapa aku seperti ini!?...perpisahan telah usai kini aku menjalani kisah ku yang baru setelah lulus dari sma dengan berbagai rasa dan jua tanya akankah aku tetap bertahan dengan rasa ini,..jujur terkadang aku membenci diri ku yang tak pernah bisa tuk mengutarakan cinta secara langsung dengan lugas. Setelah lama tak ada kabar tentang Titha Ku dengar dari Ninda (sahabat akrab Titha) kini hubungan Titha dengan Reno semakin serius bahkan yang lebih membuat aku kaget bulan depan mereka akan melaksanakan pernikahan,benar saja semua itu akhirnya terjadi jua. Undangan pernikahan datang menghampiri aku yang menanti dalam ketidakkepastian. Hari yang tidak aku inginkan hadir jua ke hadapan ku,..rasa ku bercampur aduk menjadi serpihan yang tak berarti oouh,betapa bodohnya aku yang tidak pernah berani tuk mengungkapkan semua yang ku rasa!? Aku butuh waktu berjam-jam duduk diteras depan rumah ku tuk memikirkan apakah aku pantas datang ke pernikahannya hanya sekedar melihat dirinya tuk yang terakhir kalinya. “Woii benggong aja?ati-ati kesambet”,sapa Ninda yg datang menghampiri ku. “Ah elo ngagetin gw aja!?”,jawab ku ngles. “lagi gini hari sempet-sempetnya lo benggong??Btw Lo jd ga datang ke pernikahannya si Titha??klu iia gw nebeng yach?”,tanya ninda yang berharap kali ini dapat tebengan gratis. “ga tau?gw jg masih binggung?!”,jawab ku tak bersemangat. “Ayolah datang aja lagian ga enakkan kalo kita ga datang?!titha pengen banget lho ketemu lo??”,ujar ninda meyakinkan ku. Aku kembali merenung atas pernyataan ninda bahwa Titha ingin bertemu aku,..ya ku pikir mungkin aku memang harus menemuinya,sekalipun harus merelakan hati dan seluruh perasaan yang aku miliki menjadi retak tak tersentuh,..

Malam pun tiba aku berangkat dengan ninda ke acara pernikahan Titha. Sesampainya aku di rumah Titha,..sejenak aku menghelakan nafas ku yang kian sesak..,berusaha tuk bersikap seolah tak ada raut yang mengartikan aku sangat terpuruk melihat kejadian malam ini. “ayo masuk jangan benggong aja!?”,ujar Ninda membangunkan ku dari lamunan. Langkah ku mulai redup seolah aku berjalan memasuki ruangan yang tak mempunyai celah,Ku lihat sosok Titha yang tersenyum manis ya,..lebih manis dari yang pernah ku lihat,ia terlihat sangat bahagia,..,setelah 1 jam lebih akhirnya penderitaan ku berakhir sudah,..acara sudah selesai dan aku kembali pulang ke rumah dengan asa yang ku genggam erat. Aku menyiram wajah ku dengan segayung air tingkah laku ku kini seolah seperti orang yang mengalami depresi tingkat tinggi. Ya tuhan sungguh aku tak bisa menghilangkan rasa ini dalam sekejap,..walau kini dirinya telah menjadi milik orang lain tetap saja rasa cinta ku dan rasa sayang ini tak dapat aku singkirkan dari pikiranku. Entah apa yang telah merasuki pikiran ku?sampai-sampai aku masih saja menyimpan dengan rapi semua perasaan ku tuk Titha,.telah ku coba menyendiri selama berbulan-bulan aku menyibukkan diri ku dengan hangout dengan kawan futsal ku semasa sma. Namun hasilnya sama saja nihil!?,..disaat aku sudah mulai bisa melupakannya,..dua hari yang lalu ia datang dengan tiba-tiba ke dalam mimpi ku. Tak jelas apa maksudnya karna ia hanya tersenyum menatap ku…? Pikiran ku kembali lagi tertuju padanya,perasaan ku terpaksa harus mengiba setiap aku mendengarkan lagu “diantara kalian” dari d'Masiv namun hanya lagu itu yg membuat aku dapat membalut rasa yg sakit. Ini sungguh menjadi dilema rasa tuk ku,..tuk aku yang terlalu tulus mencintainya,tuk aku yang terlalu banyak berharap tentang nya dan tuk aku yang kini memiliki harap dalam asa yg semu. jujur aku memang masih belum bisa tuk melupakan Titha sepenuhnya tapi setidaknya aku akan slalu ada tuknya. Semoga suatu saat aku bisa menemukan cinta yang benar-benar ada tuk ku slamanya,..?



Satu pinta ku tuk mu Titha,..

"Tetaplah tersenyumlah tuk ku, meski ku tahu senyum mu tak hanya tuk ku seorang,tak hanya tuk aku yg mencintai mu dengan tulus dan rela berada diantara kalian..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar